Kamis, 20 September 2012

Pentingnya Peran Suami dalam Pemberian ASI




Allah SWT memerintahkan para ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun. Perintah itu bukan tanpa manfaat karena akhir akhir ini semakin banyak penelitian yang menyingkap bahwa ASI ber pengaruh terhadap generasi yan ber akhlakul karimah
Namun saat ini di era modern dimana banyak ibu bekerja sehingga para ibu enggan menyusui anaknya hingga 2 tahun bahkan ada yang tidak menyusui bayinya sama sekali. Mereka beranggapan bahwa susu formula bisa menggantikan ASI bahkan kualitasnya lebih baik dari ASI
Gencarnya media masa dalam mempromosikan susu formula dengan dilengkapi berbagai nutrisi turut berperan dalam menurunnya jumlah ibu menyusui. Bayangan seorang anak yang serdas, montok, sehat, lucu  yang ditayangkan dalam iklan susu formula membuat ibu ingin memberntuk anaknya seperti yang ada didalam iklan
Bagian marketing susu formula sangat pintar dalam membidik konsumennya, tidak hanya melalui geberan iklan yang selalu lewat tiap menit di berbagai media.  Namun mereka juga bekerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan penanganan kesehatan ibu dan bayi (Rumah Sakit, Rumah bersalin dan klinik pantauan kesehatan ibu dan anak). Disana biasanya berkumpul para orang tua dan anak yang sedang membutuhkan konsultasi kesehatan. Nah disanalah sales beroperasi dengan cara membagikan sample gratis bahkan cinderamata.
Menurut data statistik cakupan ASI ekslusif menurun 42,4 % dari tahun 1997 menjadi 39,5 % pada tahun 2002. Penggunaan susu formula meningkat menjadi 3 kali lipat selama 5 tahun dari 10,8 % pada tahun 1997 menjadi 32,5 pada tahun 2002.
Dalam kewajibannya memberikan ASI seorang ibu membutuhkan dukungan dari banyak pihak terutama suami orang terdekat karena kondisi kejiwaan ibu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI oleh karena itu sebaiknya seorang ibu menghindari perasaan tidak nyaman, cemas dan tertekan.  Jika ibu merasa diperhatikan, dicintai maka akan muncul emosi positif yang akan meningkatkan produksi  hormon oksitosin sehingga produksi ASI menjadi lancar.
Ketika bayinya lahir, suamipun siap mendampingi istri. Setiap 2 jam sekali suami bisa membantu sang istri mengambilkan bayi untuk disusui serta menemani salama proses penyusuan bayinya tersebut. Atau dengan cara mengambil alih tugas sehari hari yang biasanya dikerjakan istri. Sikap inilah yang membuat istrinya aman dan nyaman serta merasa terlindungi. Dalam kondisi demikian sang Ibu pun akan menghasilkan produksi ASI yang berlimpah sehingga kebutuhan ASI anaknya dapat terpenuhi hingga 2 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar